Newcastle Batal Diakuisisi Oleh Sultan Arab Saudi

Newcastle Batal Diakuisisi Oleh Sultan Arab Saudi

Newcastle Batal Diakuisisi Oleh Sultan Arab Saudi karena beberapa alasan terutama karena Pandemi Virus Corona.

Salah satu Klub Premier League, Newcastle gagal kaya setelah sultan dari Arab Saudi batal untuk mengakuisisi saham mayoritas The Magpies.

Negosiasi penjualan Newcastle United yang dilakukan dengan pangeran Arab Saudi, Mohammad bin Salman tidak berlanjut. Oleh Karena itu, Mike Ashley akan tetap menjadi pemilik The Magpies, setidaknya hingga akhir musim depan.

Mike Ashley sedang berusaha untuk mencari calon pembeli baru bagi klub, setelah konsorsium yang dipimpin oleh Amanda Staveley dengan tiba-tiba menarik tawaran 300 juta poundsterling Kamis (30/3/2020).

Dalam sebuah pernyataan yang dilakukan bersama, Dana Investasi Publik milik Arab Saudi dan PCP Capital Partners mengatakan bahwa: “Kami merasa kasihan yang luar biasa untuk para penggemar Newcastle United yang dengannya kami berbagi komitmen besar untuk bisa membantu.”

“Kami ingin menyampaikan bahwa kami benar-benar menghargai ungkapan dukungan dan kesabaran luar biasa yang anda berikan selama proses ini. Mohon maaf itu tidak dapat terjadi.

“Pada akhirnya, dalam proses yang tidak terduga diperpanjang, perjanjian komersial antara konsorsium dan pemilik klub telah berakhir dan tesis investasi kami tak dapat dipertahankan, terutama tanpa adanya kejelasan mengenai keadaan di mana pada musim berikutnya akan dimulai dan norma-norma baru yang akan muncul untuk pertandingan, pelatihan dan kegiatan lainnya.”

Premier League dalam 17 minggu memeriksa kesepakatan penjualan klub, dengan tujuan menetapkan pemilik baru yang telah lulus tes kepemilikan sesuai regulasi yang berlaku.

Akhirnya mereka terperosok kedalam masalah pembajakan siaran langsung sepak bola di negaranya.

Pekan lalu Premier League memperpanjang masa kerja sama dengan mitra mereka BeIN Sports, dengan membayar 400 juta poundsterling untuk hak siaran di Timur Tengah dan Afrika Utara.

Menolak Tuntutan yang di terima

Pemerintah Arab Saudi bersama pemilik PIF, tidak melakukan tidakan apa pun untuk menghentikan streaming game ilegal melalui saluran pembajak beoutQ selama hampir tiga tahun. Tiga juta set top box paket berlangganan dijual secara bebas di sana.

Bisnis ini telah mencuri konten milik Premier League, dan beberapa event-event olahraga besar lainnya.

Saudi menolak semua tuntutan pengacara Liga Inggris sebanyak sembilan kali dan akhirnya perkara ini dibawa ke Organisasi Perdagangan Dunia, yang memutuskan untuk mendukung organisasi olahraga dunia termasuk FIFA, UEFA, La Liga dan Serie A.

Pihak Saudi kemudian tidak berhasil menuntaskan masalah ini dengan baik.

Dua minggu yang lalu, pengadilan Arab Saudi dengan tegas melarang pemegang hak Liga Inggris Timur Tengah untuk menayangkan siaran olahraga, yang berarti tidak ada cara hukum untuk menonton olahraga Inggris, termasuk sepak bola di negara ini.

Di sisi lain, tim kuasa hukum Premier League diminta agar segera menyetujui dana investasi negara Saudi untuk membeli saham kepemilikan Newcastle.

Itu sama saja dengan “membiarkan rubah masuk ke kandang ayam.”

Kesepakatan itu juga dinilai kontroversial karena dikhawatirkan Saudi akan menggunakan hak kepemilikan mereka atas Newcastle untuk mencuci reputasi mereka.

Demikian informasi atas Newcastle Batal Diakuisisi Oleh Sultan Arab Saudi dari Situs bola Terpercaya. Salam Olahraga.